Sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) Lengkap – Pertentangan antara dua blok yaitu Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet) semakin genting pada awal tahun 1950. Kedua negara tersebut menawarkan imbas terhadap negara negara yang tergolong berkembang. Pertentangan kedua blok inilah yang menjadi awal perang hirau taacuh antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Perang hirau taacuh yang terjadi merupakan awal sejarah konferensi asia afrika (KAA). Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika atau KTT Asia Afrika atau KAA merupakan konferensi yang berisi negara negara muda dan gres merdeka di daerah Asia inginpun Afrika.
![]() |
Konferensi Asia Afrika (KAA) |
Latar belakang terjadinya Konferensi Asia Afrika (KAA) yaitu keadaan yang membuat negara negara terjajah ingin mendapatkan kemerdekaannya pasca Perang Dunia ke II. Konferensi tersebut timbul lantaran perasaan senasib antara Asia dan Afrika yang pernah dijajah oleh bangsa Barat. Persamaan inilah yang membuat negara Asia dan Afrika bekerja sama dalam menanggulangi dilema sosial, ekonoi, budaya dan pendidikan disetiap negara masing masing. Nah pada hari ini kali ini admin akan membahas seputar sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) kompleks. Untuk lebih terangnya sanggup anda baca di bawah ini.
Sejarah Konferensi Asia Afrika (KAA) Lengkap
Baca juga : Kedatangan AFNEI dan Perlawanannya di Daerah Daerah Indonesia
- Ali Sastroamidjojo (Indonesia)
- Jawahral Nehru (India)
- Mohammad Ali Bogra (Pakistan)
- John Kotelawala (Sri Lanka)
- U Nu (Myanmar / Burma)
Baca juga : Peran Indonesia Dalam Gerakan Non Blok Beserta Perwujudannya
- KAA dijadikan sebagai medan untuk mengelakkan diri dari Perang Dingin.
- Sebagai pereda ketegangan yang terjadi disedikit negara Asia dan Afrika.
- KAA mendapatkan pendekatan tradisional yang dilakukan oleh Indonesia dengan cara musyawarah dan mufakat.
- KAA sanggup menerapkan musyarawah dan mufakat hingga kemudian menghasilkan keputusan yang baik.
- Menghasilkan dokumen Basic Paper on Radio Activity dan Basic Paper on Racial Discrimination pada pertemuan terakhir. Dokumen tersebut lebih dikenal sebagai “Dasasila Bandung”. Pada tahun 1961, Konferensi Asia Afrika (KAA) berakhir dengan membentuk Gerakan Non Blok.
- Berdasarkan asas asas PBB, kita diharuskan untuk menghormati hak dasar manusia.
- Menghormati integrasi teritorial dan kedaulatan seluruh bangsa.
- Mengakui persaman seluruh suku bangsa, baik yang bersifat besar inginpun kecil.
- Tidak ikut campur terhadap permasalahan negara lain.
- Sesuai dengan Piagam PBB, kita harus menghargai bangsa yang ingin mempertahankan negaranya sendiri baik secara kolektif inginpun sendiri.
- Tidak memakai pertahanan kolektif dan peraturan demi kepentingan khusus inginpun kepentingan negara besar lainnya.
- Tidak melaksanakan bahaya aksi ataupun kekerangan yang berkaitan dengan kemerdekaan politik inginpun integrasi teritorial sebuah negara.
- Menyelesaikan permasalahan internasional secara tenang yaitu melalui arbitrasi, perundingan, persetujuan dan sebagainya.
- Menjalin kerjasama untuk memajukan kepentingan umum.
- Mengetahui kewajiban dan aturan internasional
Baca juga : Sejarah, Latar Belakang, dan Dampak Perang Padri Lengkap
- Menciptakan ketentraman dan perdamaian negara negara Asia dan Afrika.
- Menjalin kolaborasi antar negara Asia dan Afrika untuk kepentingan bersama, bekerjasama baik sebagai tetangga dan membuat persobatan.
- Media pertimbangan dilema ekonomi, sosial dan budaya yang dialami oleh negara anggota KAA.
- Sebagai media pertimbangan dilema khusus yang dialami oleh negara anggota KAA menyerupai kolonialisme, kedaulatan, rasisme dan nasional.
- Peninjau rayat Asia Afrika semoga tetap tenang dan selalu bekerja sama dengan dunia.