Akan tenamun, tentu saja kita tak sanggup memakai rumus gerak lurus beraturan untuk menuntaskan dilema GLBB lantaran pada GLB tak ada percepatan. Berikut ciri-ciri gerak lurus berubah beraturan :
1). Kecepatannya berubah secara teratur
2). Lintasannya berupa garis lurus
3). Percepatannya konstan
Rumus Umum GLBB
Pada gerak lurus berubah beraturan, terdapat empat rumus utama yang harus dipahami yakni :
vt = vo ± at vt2 = vo2 ± 2as s = vo.t ± 1/2 at2 a = Δv / Δt |
Keterangan :
Tanda ± bergantung pada a, apabila a merupakan percepatan gunakan tanda tambah (+), apabila a merupakan perlambatan, gunkan tanda kurang (-).
Gerak Vertikal
Gerak vertikal merupakan salah satu pola gerak lurus berubah beraturan. Pada dasarnya rumus gerak vertikal sama dengan gerak lurus berubag beraturan, hanya saja ada sedikit perubahan yakni percepatan pada gerak vertikal merupakan percepatan gravitasi sesampai kemudian simbol a dimengganti dengan g dan simbol s dimengganti dengan h sebagai simbol untuk ketinggian.
#1 Gerak Vertikal ke Atas
Kemudian benda akan jatuh kembali dan kecepatannya bertambah seiring dengan perubahan ketinggian hingga kemudian mencapai tanah. Kecepatannya akan semakin cepat hingga karenanya berhenti sehabis bertumbukan dengan tanah.
Untuk gerak vertikal ke atas berlaku :
vt = vo – gt vt2 = vo2 – 2gh h = vo.t – 1/2 gt2 |
Keterangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi.
#2 Gerak Vertikal ke bawah
Untuk gerak vertikal ke bawah berlaku :
vt = vo + gt vt2 = vo2 + 2gh h = vo.t + 1/2 gt2 |
Katerangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi.
#3 Gerak jatuh bebas
Untuk gerak jatuh bebas berlaku :
vt = gt vt = √(2gh) h = 1/2 gt2 |
Keterangan :
h = ketinggian
g = percepatan gravitasi.