Apa yang akan terjadi apabila gerak lurus beraturan berpadu dengan gerak lurus berubah beraturan? Perpaduan antara dua jenis gerak lurus yang berbeda jenis akan menghasilkan jenis gerak dengan lintasan yang berbeda. Ketika gerak lurus beraturan (GLB) berpadu dengan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), maka lintasan gerak akan melengkung. Karena gerak tersebut merupakan perpaduan antara GLB dan GLBB, maka kita sanggup mengkajinya menurut konsep GLB dan GLBB dengan sedikit perubahan dan penerapan konsep vektor.
Perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak lurus berubah beraturan yang paling umum merupakan gerak parabola. Sesuai dengan namanya, gerak parabola terdapat lintasan melengkung mirip parabola. Selain gerak parabola, perpaduan antara GLB dan GLBB yang juga kerap keluar dalam soal merupakan perpaduan antara geral lurus beraturan dengan gerak vertikal ke atas, dan perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak jatuh bebas.
Daftar Isi
Kumpulan Rumus Gerak Parabola
Gerak parabola merupakan perpaduan antara gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang paling khas dan kerap muncul dalam soal kinemenonaktifkan gerak lurus. Ketika benda bergerak dengan gerak parabola, maka bahwasanya benda melaksanakan dua gerak sekaligus adalah gerak lurus beraturan pada arah horizontal (sumbu-x) dan gerak lurus berubah beraturan pada arah vertikal (sumbu-y).
Karena benda bergerak dalam dua arah, maka lintasan benda juga sanggup dikaji menurut dua arah adalah lintasan pada arah horizontal yang disebut jarak horizontal dan lintasan pada arah vertikal yang disebut ketinggian. Jarak horizontal dan ketinggian bergantung pada kecepatan awal dan sudut elevasi.
Karena bergerak ke arah horizontal dan vertikal, maka kita harus menganalisis gerak parabola dalam dua arah pula. Berikut rumus dasar pada masing-masing arah :
- Pada sumbu-x (GLB)
vox = vo cos θ
vx = vox = vo cos θ
x = vox.t = vox.tDengan :
vo = kecepatan awal benda (m/s)
vox = kecepatan awal pada sumbu-x (m/s)
vx = kecepatan benda di sumbu-x pada detik ke-t (m/s)
x = posisi benda terhadap sumbu-x (m)
t = waktu tempuh (s)
θ = sudut elevasi - Pada sumbu-y (GLBB)
voy = vo sin θ
vy = voy − g.t
vy2 = voy2 − 2gh
h = voy.t − ½g.t2Dengan :
vo = kecepatan awal benda (m/s)
voy = kecepatan awal pada sumbu-y (m/s)
vy = kecepatan benda di sumbu-y pada detik ke-t (m/s)
h = posisi benda terhadap sumbu-y atau ketinggian (m)
t = waktu tempuh (s)
θ = sudut elevasi
vt = √vx2 + vy2 |
Read more : Menentukan Ketinggian dan Jarak Maksimum Gerak Parabola.
Rumus Perpaduan GLB dan Gerak Vertikal ke Atas
Perpaduan gerak lurus beraturan dengan gerak vertikal ke atas biasanya terjadi ketika suatu benda dilempar dari ketinggian tertentu (h) dan dengan sudut elevasi tertentu sesampai lalu benda bergerak ke atas mirip gerak parabola lalu jatuh ke tanah sesudah mencapai ketinggian maksimum.
- Pada sumbu-x (GLB)
vox = vo cos θ
vx = vox = vo cos θ
x = vox.t = vox.tDengan :
vo = kecepatan awal benda (m/s)
vox = kecepatan awal pada sumbu-x (m/s)
vx = kecepatan benda di sumbu-x pada detik ke-t (m/s)
x = posisi benda terhadap sumbu-x (m)
t = waktu tempuh (s)
θ = sudut elevasi - Pada sumbu-y (GLBB)
voy = vo sin θ
vy = voy − g.t
vy2 = voy2 − 2gy
y = voy.t − ½g.t2Dengan :
vo = kecepatan awal benda (m/s)
voy = kecepatan awal pada sumbu-y (m/s)
vy = kecepatan benda di sumbu-y pada detik ke-t (m/s)
y = posisi benda terhadap sumbu-y (m)
t = waktu tempuh (s)
θ = sudut elevasi
Ketinggian maksimum yang dicapai benda ketika bergerak merupakan y-maks lagikan ketinggian total apabila dihitung dari permukaan tanah merupakan jumlah dari ketinggian maksimum yang sanggup dicapai benda ditambah ketinggian daerah dimana benda dilempar (h total = y-maks + h).
Read more : Analisis Perpaduan GLB dan Gerak Vertikal ke Atas.
Rumus Perpaduan GLB dan Gerak Jatuh Bebas
Ketika benda dilempar dari ketinggian tertentu (h) di atas permukaan tanah dengan kecepatan awal (vo) yang searah dengan sumbu datar, maka benda melaksanakan gerak lurus beraturan dan gerak jatuh bebas sekaligus. Karena ketinggian dan kecepatan awal biasanya diketahui, maka yang ditanya dalam soal biasanya merupakan jarak mendatar maksimum yang sanggup dicapai benda.
|
Dengan :
xm = jarak mendatar maksimum yang sanggup dicapai benda (m)
vo = kecepatan awal benda (m/s)
h = ketinggian daerah benda (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Read more : Analisis Perpaduan GLB dan Gerak Vertikal ke Atas.