Idiom atau ungkapan merupakan rangkaian kata yang menghasilkan makna kiasan. makna kiasan tersebut tak diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya. Ketika dua buah kata dirangkai menjadi sebuah idiom, maka makna dari campuran kata tersebut akan berbeda dari makna kata-kata asalnya atau masih menunjukkan makna dari salah satu kata asalnya. Idiom atau ungkapan biasanya digunakan untuk membuat kalimat kiasan yang betujuan supaya penyampaian makna lebih berkesan. Biasanya idiom sengaja digunakan untuk menghindari kata-kata yang kurang baik nilai rasanya. Secara umum idiom merupakan diksi konotasi yang menyatakan makna yang bukan sesungguhnya. Penggunaan idiom dalam sebuah kalimat sangat bersahabat kaitannya dengan pemilihan diksi. Hal ini bekerjasama dengan pemilihan kata-kata yang sesuai supaya dihasilkan ungkapan yang sepadan. Pada hari ini ini, kita akan membahas sedikit bentuk idiom dan teladan ungkapan dalam kalimat.
Macam-macam Ungkapan Idiom
Idiom merupakan campuran dua atau lebih kata yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Idiom sengaja digunakan untuk menyatakan suatu hal dalam bentuk ungkapan dan maknanya sudah diketahui secara umum.
Sebuah idiom terbentuk dari campuran dua kata atau lebih. Gabungan kata tertentu apabila tak ada konteks yang menyertainya terdapat dua kecukupan makna, ialah makna bergotong-royong (denotasi) dan makna tak bergotong-royong atau kiasan (konotasi).
Itu artinya, untuk memastikan apakah suatu campuran kata termasuk idiom atau bukan, harus ada konteks kalimat yang menyertainya sesampai kemudian lebih terperinci maknanya apakah makna kiasan atau makna sesungguhnya.
Sebagai contoh, perhatikan kalimat berikut:
1. Ayah membanting tulang di sampingnya lantaran marah.
2. Ayah membanting tulang untuk menghidupi keluarga.
Kedua kalimat di atas sama-sama memakai campuran kata “membanting tulang”. Tenamun, dari konteks kalimatnya, sanggup kita tentukan dengan terperinci kalimat mana yang memakai idiom atau ungkapan.
Pada kalimat pertama, campuran kata “membanting tulang” membentuk makna sesungguhnya ialah aktivitas membanting tulang. Dengan kata lain, ayah memang membanting sebuah tulang yang terleta di sampingnya.
Pada kalimat kedua, makna dari campuran kata “membanting tulang” merupakan makna kiasan atau makna konotasi yang artinya bekerja keras. Dengan demikian, kalimat yang memakai idiom merupakan kalimat kedua.
Baca juga : Cara Menentukan Diksi dan Ungkapan yang Tepat.
Idiom sanggup dibedakan menurut sudut pandang tertentu ialah menurut makna unsur pembentuknya dan menurut pemilihan kata yang membentuknya. Berdasarkan makna unsur pembentuknya, idiom sanggup dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Idiom Penuh
2. Idiom Sebagian
Idiom penuh merupakan jenis ungkapan yang maknanya tak tergambar pada unsur-unsur pembentuknya. Dengan kata lain, makna ungkapan tersebut sama sekali tak sama dengan makna kata asalnya.
Idiom sebagian merupakan jenis ungkapan yang maknanya masih tergambar dalam makna unsur pembentuknya. Dengan kata lain, makna dari ungkapan tersebut masih menggambarkan makna orisinil dari salah satu unsur pembentuknya.
Ungkapan | Makna | Jenis |
Gulung tikar | Bangkrut | Penuh |
Buah hati | Keadminngan | Penuh |
Darah biru | Bangsanwan | Penuh |
Kabar burung | Berita yang belum pasti | Sebagian |
Daftar hitam | Daftar pelaku kejahatan | Sebagian |
Jika dilihat menurut pemakaian kata atau pilihan katanya, idiom sanggup dibedakan menjadi tujuh macam, ialah ungkapan dengan bab tubuh, ungkapan dengan bab tumbuhan, ungkapan dengan indera, ungkapan dengan warna, ungkapan dengan benda alam, ungkapan dengan nama binatang, dan ungkapan dengan bilangan.
#1 Ungkapan dengan bab tubuh
Ungkapan | Makna |
Bahu-membahu | Gotong royong |
Kecil hati | Pesimis |
Lapang dada | Dengan sabar |
Panjang lidah | Suka mengadu |
Tebal muka | Tidak tahu malu |
#2 Ungkapan dengan bab tumbuhan
Ungkapan | Makna |
Sebatang kara | Hidup seorang diri |
Daun muda | Muda dan segar |
Naik daun | Mendapat nasib baik |
Buah pena | Karangan |
Buah tangan | Oleh-oleh |
#3 Ungkapan dengan indera
Ungkapan | Makna |
Tertangkap basah | Ketahuan ketika lagi beraksi |
Uang panas | Uang tak halal |
Perang dingin | Perang saling menggertak |
Kepala dingin | Sabar, jangan khawatir |
Gelap mata | Kalap, emosi |
Baca juga : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis-jenis Klausa.
#4 Ungkapan dengan warna
Ungkapan | Makna |
Hitam di atas putih | Pernjanjian Tertulis |
Darah biru | Bangsawan |
Lampu hijau | Izin, restu |
Masih hijau | Belum berpengalaman |
Lembah hitam | Tempat maksiat |
#5. Ungkapan dengan benda alam
Ungkapan | Makna |
Kabar angin | Berita yang belum terang |
Kejatuhan bintang | Mendapat durian |
Tertimpah tangga | Mendapat sial |
Bintang lapangan | Pemain terbaik |
Mental baja | Kuat |
#6 Ungkapan dengan nama binatang
Ungkapan | Makna |
Buaya darat | Suka merayu wanita |
Lintah darat | Rentenir |
Kuda hitam | Pemenang yang tak diunggulkan |
Kambing hitam | Orang yang disalahkan |
Tikus kantor | Koruptor |
#7 Ungkapan dengan bilangan
Ungkapan | Makna |
Berbadan dua | Hamil |
Mendua hati | Bimbang |
Diam seribu bahasa | Tidak berkata sepatah katapun |
Penggunaan Ungkapan dalam Kalimat
Sebagaimana yang telah diterangkan di atas, campuran kata akan menjadi sebuah idiom atau ungkapan apabila digunakan dalam konteks kalimat yang sesuai. Jika konteksnya tak tepat, maka campuran kata belum tentu menjadi sebuah idiom.
Berikut sedikit teladan kalimat yang memakai idiom.
1. Mendengar komentar juri, gadis itu eksklusif berkecil hati.
2. Gadis bergaun putih itu merupakan keturunan darah biru.
3. New Dimension merupakan grup band yang lagi naik daun.
4. Sejak orangtuanya meninggal, Lena menjalani hidup sebatang kara.
5. Kita harus membicarakan problem ini dengan kepala dingin.
6. Saya mendengar kabar angin bahwa kakekmu meninggal.
7. Menurut Anang, Febri merupakan kuda hitam di kontes Indonesian Idol.
8. Selain pemalas, Tono dikenal sebagai buaya darat di kampusnya.
9. Karena gelap mata, lelaki itu tega menghabisi nyawa kekasihnya.
10. Wanita itu sudah berbadan dua sebelum menikah.
Perlu dipahami bahwa idiom berbeda dengan frase. Untuk melihat perbedaan antara idiom dan frase kau sanggup membaca pembahasan wacana frase melalui link di bawah ini.
Baca juga : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis-jenis Frase.