Pengertian, Faktor, Dampak dan Contoh Etnosentrisme – Kedisiplinan dalam Ilmu sosial tak terlepas dari istilah Etnosentrisme. Hal ini disebabkan Etnosentrisme merupakan bentuk sikap insan yang sudah menempel semenjak mereka dilahirkan. Maka dari itu Etnosentrisme sanggup dibuat menjadi lebih baik dengan cara yang hampir sama dengan pembentukan sikap primordialisme. Ketika dibangku sekolah, kita juga diajarkan seputar pengertian Etnosentrisme, faktor Etnosentrisme, dampak Etnosentrisme dan teladan Etnosentrisme. Semua itu mulai diperkenalkan semenjak dini biar sanggup dibuat menjadi lebih baik semenjak insan masih kecil (anak anak).
Biasanya Etnosentrisme tak pernah terlepas dari Primordialisme dan bahkan menjadi perbincangan dikalangan kaya orang. Namun ada sedikit orang yang tak mengetahui arti bahwasanya dari Etnosentrisme. Nah pada hari ini kali ini admin akan menterangkan perihal pengertian Etnosentrisme, faktor Etnosentrisme, dampak Etnosentrisme dan teladan Etnosentrisme. Untuk lebih terangnya sanggup anda baca di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian, Faktor, Dampak dan Contoh Etnosentrisme
Baca juga : Kekuatan Politik Militer Era Orde Baru di Indonesia
Pengertian Etnosentrisme
Faktor Etnosentrisme
Baca juga : Pengertian Akulturasi, Sinkretisme, Milenarisme dan Adaptasi Lengkap
- Prasangka soial yakni faktor Etnosentrisme yang sifatnya negatif lantaran membandingkan bandingkan kelompok sendiri dengan kelompok lainnya.
- Stereotip yakni faktor Etnosentrisme yang berupa kepercayaan terhadap orang lain atas dasar pengalaman dan pengetahuannya.
- Jarak sosial yakni faktor Etnosentrisme yang menyatakan seseorang mendapatkan orang lain dan menjalin hubungan diantara mereka.
Dampak Etnosentrisme
- Meningkatkan sikap semangat patriotisme.
- Menjaga kestabilan dan keutuhan budaya.
- Meningkatkan rasa cinta kepada bangsanya.
- Mengakibatkan adanya konflik sosial yang terjadi antar suku.
- Mengandung adanya fatwa politik.
- Menghambat proses integrasi dan asimilasi.
- Menghambat ilmu pengetahuan yang objektif.
- Menghambat adanya pertukaran budaya.
Baca juga : Penerapan Sistem Liberalisme oleh Raffles dan Belanda di Indonesia