Materi Besaran Vektor (Pengertian, Rumus dan Contohnya) – Ketika masih dibangku Sekolah Menengah Atas kelas X telah diajarkan seputar rumus besaran vektor Fisika. Pada dasarnya besaran ini masih kerabat bersahabat dengan besaran skalar. Namun keduanya berbeda satu sama lain alasannya besaran skalar merupakan besaran yang tak memiliki arah namun memiliki nilai. Sedangkan vektor merupakan besaran yang memiliki arah dan nilai sekaligus. Untuk itu keduanya berbeda satu sala lain. Bahkan setiap jenis besaran ini sanggup dibagi lagi menjadi sedikit macam kategori yang berbeda. Sebenarnya baik bahan besaran vektor dan besaran skalar sanggup dengan gampang kita temukan dalam pembelajaran fisika di sekolah mengah atas. Namun alasannya rumus besaran vektor dianggap sangat kompleks, sesampai lalu kaya siswa yang kewalahan dalam menghafalkan bahan besaran vektor ini.
![]() |
Perbedaan Besaran Skalar dengan Besaran Vektor |
Besaran yang termasuk kategori vektor sanggup dinotasikan/dinyatakan dengan simbol yang dicetak tebal atau ditambahkan dengan tanda panah. Contohnya v, x, a, F atau . Simbol simbol ini melambangkan pola vektor menyerupai kecepatan, perpindahan, percepatan dan gaya. Namun masih ada pola lainnya yang termasuk dalam besaran tersebut. Nah dalam pembahasan kali ini admin akan menterangkan perihal rumus besaran vektor kompleks. Untuk lebih terangnya sanggup anda baca di bawah ini.
Daftar Isi
Materi Besaran Vektor (Pengertian, Rumus dan Contohnya)
Baca juga : Cara Menghitung Besar Sampel Dengan Rumus Slovin
![]() |
Menggambar Vektor pada Bidang Datar |
Penjumlahan Vektor
R = A + B + C + . . . + n
Dibawah ini terdapat pola operasi penjumlahan vektor yang tak segaris yaitu sebagai berikut:
![]() |
Contoh Operasi Penjumlahan Vektor Tidak Segaris |
Baca juga : Bunyi Hukum Newton 1, 2, 3 Beserta Rumus dan Contohnya
Kemudian untuk penjabarannya memakai rumus besaran vektor menyerupai dibawah ini:
![]() |
Penjabaran Contoh Operasi Penjumlahan Vektor Tidak Segaris |
Operasi penjumlahan besaran vektor tak hanya dijabarkan dengan memakai garis menyerupai di atas. Namun adapula rumus besaran vektor dalam operasi penjumlahan yang menerapkan hukum cosinus pada segitiga. Adapun rumusnya yaitu:
R² = A² + B² – 2AB cos (180o – α)
R² = A² + B² – 2AB -(cos α)
R² = A² + B² + 2AB cos α
Kaprikornus rumus besaran vektor untuk mencari resultan vektornya ialah:
Rumus Menghitung Resultan Vektor |
Pengurangan Vektor
R = A + (-B) = A – B
Selain itu adapula rumus besaran vektor untuk mengerjakan soal soalnya dengan cepat. Berikut rumus cepat vektornya:
R = V1 + V2, untuk α = 0⁰
R = √(V1² + V2²), untuk α = 90⁰
R = | V1 + V2 | –> nilai mutlak, untuk α = 180⁰
R = V, dimana V = V1 = V2 dan α = 120⁰
Baca juga : Rumus Gelombang Elektromagnetik Beserta Contoh Soal
Contoh Soal Besaran Vektor
Dalam bidang datar terdapat dua vektor yang besarnya 4 satuan dan 3 satuan. Jika kedua vektor tersebut mengapit sudut 60⁰ dan sama sama bertitik tangkap. Maka berapa besar dan arah dari resultan vektornya?
Jawab.
R² = A² + B² – 2AB cos α
= 4² + 3² – 2.4.3.cos 60⁰
= 16 + 9 – 24 . 0,5
= 25 – 12
= 13
R = √13
Kaprikornus besar resultan vektornya merupakan √13.
Meskipun terlihat sangat kompleks dan sulit untuk dihafalkan, namun besaran vektor telah menjadi salah satu bahan fisika yang wajib dipelajari oleh siswa. Materi ini juga kerap diuapabilan dalam soal soal UTS ataupun UAS Fisika. Sekian penterangan seputar rumus besaran vektor kompleks dengan pengertian dan contohnya. Besaran vektor yakni besaran Fisika yang memiliki arah dan nilai, biar artikel ini sanggup menambah ilmu anda dan selamat belajar.