24 Contoh Cerita Fabel Singkat Menarik Terbaru – Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), pengertian dongeng fabel merupakan dongeng yang diperankan oleh binatang namun berwatak dan berbudi menyerupai manusia. Selain itu dalam pola dongeng fabel selalu terdapat kandungan kebijaksanaan pekerti dan pesan sopan santun didalamnya. Maka dari itu secara singkat dongeng fabel sanggup diartikan sebagai dongeng kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.
Berdasarkan istilah Etimologi, kata fabel berarti Fibula dalam bahasa Latin yang artinya “Cerita”. Fabel sendiri merupakan bab sastra yang bertujuan untuk menawarkan pesan sopan santun dalam bentuk dongeng singkat dan ringkas yang balasannya dirangkum menjadi pola dongeng fabel yang kaya beredar di bermacam media.
![]() |
Kumpulan Cerita Fabel Penuh Pesan Moral |
Kisah pada dongeng fabel terdapat sifat imajinatif alasannya ialah hanya berupa karangan fiktif sesampai kemudian kejadiannya tak nyata. Cerita ini dibentuk untuk menawarkan edukasi sopan santun kepada pembaca dan semacamnya. Maka dari itu kisah yang diceritakan terdapat sifat fantasi alasannya ialah pada dasarnya di buat untuk menyindir tabiat dan sikap manusia.
Untuk membuat pola dongeng fabel harus memperhatikan sedikit hal menyerupai amanat dongeng yang akan disampaikan kepada pembaca, struktur penulisan dan unsur penulisannya. Kali ini admin akan membagikan sedikit kumpulan pola dongeng fabel yang mempunyai kandungan pesan. Untuk lebih terangnya sanggup anda baca di bawah ini.
Daftar Isi
24 Contoh Cerita Fabel Singkat Menarik Terbaru
Contoh dongeng fabel atau dongeng ihwal binatang sanggup kita temukan dengan mudah, bahkan tanpa harus melihat teks sekalipun tentunya imajinasi kita sanggup bermain dengan jenis teks yang satu ini. Tidak hanya di Indonesia saja, pola dongeng fabel bahkan sanggup kita temukan hingga kemudian ke luar negeri. Adapun pola karangan fabel yaitu meliputi:
Baca juga : 10 Contoh Cerita Fabel Singkat dan Pendek Beserta Strukturnya
Contoh Cerita Fabel Singkat
Cerita Si Bangau dan Si Anjing
Keesokan harinya bangau memang pergi kerumah anjing. Sesampainya disana, bangau diberikan masakan oleh anjing. Namun tempat masakan tersebut berupa piring. Anjing pun mempersilahkan bangau untuk makan. “Silahkan makan bangau”, katanya. Di lain sisi, anjing makan dengan lahapnya. Ia terus makan tanpa memperhatikan bangau. Tenamun bangau kesulitan untuk memakannya alasannya ialah piring tersebut menciptakannya kesbisnisn untuk makan. Bangau terdapat paruh yang panjang sesampai kemudian menciptakannya kesulitan apabila tempat makannya berupa piring. Melihat masakan bangau yang masih kaya, anjingpun bertanya,”Bangau mengapa makananmu masih kaya? Kalau begitu bagaimana apabila saya saja yang memakannya?”. Anjing pun eksklusif memakan masakan milik bangau.
Catatan : Sebagaimana halnya jenis dongeng pada umumnya, pola dongeng fabel juga terdapat struktur teks yang mencakup orientasi, komplikasi, resolusi dan koda. Selain itu adapula ciri ciri teksnya yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Adapun ciri ciri teks dongeng fabel yaitu terdapat tokoh dongeng berupa binatang, terdapat dongeng yang alurnya simpel, ceritanya bergerak cepat dan singkat, abjad tokohnya tak diuraikan secara rinci, penceritaannya disampaikan dengan gaya lisan, tipe pendahuluan eksklusif dan singkat, serta terdapat pesan sopan santun atau amanat.
Perut bangau sangat lapar, namun apa daya alasannya ialah paruhnya yang panjang menciptakannya kesulitan makan. Ia pulang dengan perut kelaparan. Dalam hatinya ia berkata bahwa sudah usang anjing berteman dengan dirinya. Namun anjing hanya memikirkan dirinya saja. Ia tak memperdulikan bangau yang terdapat paruh panjang. Akhirnya bangau berniat untuk menyadarkan anjing akan tindakannya tersebut. Bangau pun mengajak anjing untuk pergi kerumahnya besuk. Ia berkata bahwa anjing akan diberikan masakan yang enak.
Baca juga : 4 Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat Beserta Strukturnya (5W1H)
Keesokan harinya anjing hingga dirumah bangau. Kemudian bangau menyuguhkan masakan kepada anjing dalam wadah bambu. Bangaupun mempersilahkan anjing untuk memakan masakan tersebut. Bangaupun makan dengan lahapnya alasannya ialah ia terdapat paruh yang panjang. Dengan begitu akan memudahkannya mengambil masakan dalam bambu tersebut. Disisi lain anjing kesbisnisn untuk makan alasannya ialah ia tak terdapat paruh. Iapun kebingungan bagaimana cara memakannya. Akhirnya masakan tersebut tumpah. Anjing merasa kesal dan berkata,”Bangau, mengapa kau hanya memperdulikan dirimu saja! Kamu lihat saya tak punya paruh! Maka dari itu saya susah untuk memakannya.” “Itupun juga yang saya rasakan dikala dirumahmu anjing!”, kata bangau. “Ohhhhh, jadi waktu itu makananmu tak habis alasannya ialah kau susah memakannya? (dengan raut muka sedih)”, kata anjing.
Anjing tersebut eksklusif meminta maaf kepada bangau. Ia tak tahu apabila bangau kesulitan memakan masakan di atas piring. Iapun eksklusif meninggalkan bangau. Ia merasa tak lezat dengannnya dan menentukan pergi dengan keadaan lapar menyerupai hanya bangau kemarin.
Pesan sopan santun yang sanggup dipetik dalam pola dongeng fabel “Si Bangau dan Si Anjing” di atas merupakan kita tak boleh memperhatikan kepentingan diri sendiri saja. Tenamun kita juga harus memperhatikan kepentingan sahabat dan orang lain disekitarnya.
Contoh Cerita Fabel Terbaru
Baca juga : 5 Contoh Teks Editorial (Opini) Singkat Beserta Strukturnya
Untuk mengetahui pesan sopan santun atau amanat dari sebuah pola dongeng fabel. Kita harus membaca dongeng tersebut dari awal hingga akhir. Dengan begitu maksud dan pesan sopan santun ceritanya sanggup dipahami. Terkadang pesan sopan santun pada dongeng fabel sanggup ditulis secara eksklusif didalamnya ataupun tak.
Masih kaya sekali pola dongeng fabel yang sanggup kita ambil hikmahnya, pada dasarnya dongeng ini tak hanya sebagai hiburan semata alasannya ialah dalam dongeng fabel juga ada unsur unsur yang sanggup kita petik sebagai pelajaran hidup. Pada pada dasarnya semua sanggup menjadi pola dalam kehidupan, bahkan binatang sekalipun sanggup menawarkan kita pelajaran tak terlupakan.